Objek Wisata Batu Lawang

    Batu Lawang adalah objek wisata yang bertempat di desa Cupang kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Menampilkan keindahan alam berupa tebing berbatu jenis batuan andesit yang kokoh dan tinggi yang menyerupai lawang (pintu). Objek wisata ini terdiri dari dua buah tebing yang disebut tebing Cupang dan tebing Lawang. Tebing Cupang memiliki ketinggian antara 23-30 meter dengan latar tebing mencapai 50 meter. Masyarakat sekitar mempercayai adanya mitos dan sering menyebutnya sebagai pintu gaib. Selain menyuguhkan pemandangan indah dan eksotis, Batu Lawang juga dijadikan destinasi wisata olah raga alam panjat tebing khususnya di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan dimana tebing ini memiliki 4 jalur pendakian.

Asal muasal Batu lawang di temukan

    Bermula pada Pembalasan dendam Kala Jonggrang dimulai, diwaktu yang bersamaan Wirapati (Bupati Indramayu) bertemu sosok yang mirip dengan Nyimas Gandasari (perwujudan dari Kala Jongrang) yang ingin menggoda dan menggagalkan tujuan dari Bupati tersebut tetapi kemudian digagalkan oleh Sunan Bonang, kala jonggrang yang berwujud Nyimas Gandasari pun mengularkan kelabang kures dari tubuhnya untuk memakan wirapati namun di pukulah kelabang tadi menggunakan sorban sunan bonang yang setelah itu berubah menjadi macan tutul dan kelabang tadi berubah menjadi ular welang. Karena rencananya gagal kala jonggrang pun berubah ke Wujud aslinya. Setelah itu sunan bonang menyuruhnya untuk pergi namun karena tidak terima akhirnya kala jongrang bersumpah jika ada keturunan sunan bonang yang ketanah sini maka dia akan mengganggunya terus dan jika anak keturunannya perempuan maka suaminya akan  mati. Karena tidak terima akhirnya sunan bonang menghajar kelabang kures yang kemudian berubah menjadi pusaka berupa keris dan sorban sunan bonang berubah menjadi tongkat. Sunan bonang berkata kepada para santri "sebagai bentuk sejarah dan kenangan ini sudah dinamakan gunung cupang dan gunung ini akan dijadikan patilasan saya, tolong kuburkan keris ini yang kemudian diberi nama keris pangeran welang dan tongkat ini diberi nama tongkat kemulyaan." Akhinya gunung itu dibelah menjadi 2 dan dinamakan lebah lawang untuk memisahkan antara bangsa jin dan manusia, yang sekarang menjadi salah satu wisata di desa Cupang dengan nama Batu Lawang.

Sejarah Penamaan dan Wisata Batu Lawang

    Batu Lawang berdasarkan tutur tinular para sepuh turun temurun dari generasi ke generasi penerusnya dikisahkan bahwa batu lawang sama dengan batu-batu pintu. Kalau kita perhatikan dan kita percaya pada alam gaib, bahwa tebing Gunung Jaya yang ada di depan itu merupakan pintu atau lawang Akhirnya dari sini pula asal mula penamaan nama Batu Lawang.

    Penggarapan objek wisata batu lawang sendiri berawal tepatnya pada tanggal 23 Mei 2016. Masyarakat Desa Cupang mengadakan kegiatan gotong royong cara swadaya untuk memberishkan Kawasan batu lawing yang dulunya hanya area kebun dan hutan terbengkalai. Seiring berjalannya waktu dengan penataan oleh masyarakat  terus menerus akhirnya sedikit demi sedikit pengunjung mulai berdatagan. Dan akhiarnya diresmikan pada tanggal 01 Januari 2017.

Jenis Wisata

    Tak hanya kaya akan sejarah, Batu lawang juga menyediakan beberapa jenis wisata yang patut di acungi jempol diataranya:

Batu Lawang

    Hal yang membuat wisatawan penasaran berkunjung adalah ingin melihat secara langsung bentuk dua batu besar yang  terbelah secara alami menyerupai pintu atau gerbang.Dengan segala mitosnya, wisatawan semakin tertarik untuk melihat dan mengabadikan foto dengan latar belakang Batu Lawang.

Panjat Tebing

    Bukan Cuma mitos dan keindahannya batu lawang menyediakan tantangan bagi para pemanjat tebing untuk menjajal kemampuan mereka di tebing batu lawang yang indah.

Panorama Alam Memukau

    Berikutnya yang tidak kalah menarik adalah panorama alam yang ada di kawasan seluas 3 Ha tersebut dan sekitarnya. Bentangan perbukitan, mulai dari Bukit Kapur, Bukit Tertinggi, Bukit Hanjuang hingga Bukit Leneng merupakan keindahan alam yang sangat menakjubkan. Apalagi ketika di pagi hari saat kabut turun atau sore pada waktu matahari terbenam.

    Pemandangan alam di lokasi tersebut benar-benar sangat menarik. Tidak sedikit wisatawan yang sengaja datang berkali-kali untuk mengabadikan keindahan tersebut dengan berswafoto. Sedang jika siang hari, angin yang berhembus menciptakan kesejukan yang sangat alami.

Area Camping

    Bermalam di Batu Lawang dengan mendirikan tenda di area camping yang telah disediakan pihak pengelola bisa dijadikan pilihan untuk kamu yang ingin refreshing seharian di tempat wisata ini. Biasanya hari weekend area camping mulai dipadati para wisatawan.